Kamis, 28 April 2011

Penyakit Tanaman Kentang: Busuk daun (Phytophthora infestans)

http://hkti.org/wp-content/uploads/824a6_Pertanian_Busuk+daun+(Downy+mildew)+dan+Pengendaliannya.JPG
Tanaman Kentang. Penyakit busuk daun disebabkan oleh cendawan Phytophthora infestans. Cendawan busuk daun juga menyerang tanaman tomat yang dikenal dengan hawar daun. Penyebaran penyakit ini tersebar diseluruh negara penghasil kentang. Pada suhu rendah dan kelembapan tinggi yaitu pada musim hujan penyakit ini berkembang dengan hebat. Gejala pada tingkat awal timbul bercak nekrotik pada bagian tepi dan ujung daun. Gejala pada daun tanaman umumnya muncul setelah tanaman berumur satu bulan. Gejala pada tingkat lanjut muncul bercak-bercak nekrotik yang berkembang ke seluruh daun tanaman dan menyebabkan kematian.

Penyakit tanaman kentang

Dalam lingkungan tropis, tanaman kentang yang ditanam terus menerus punya resiko terserang penyakit busuk daun. Cendawan Phytophthora bertahan di umbi yang terinfeksi. Benih potongan juga bisa terinfeksi jika benih kentang tersebut diproduksi dari potongan benih yang  terinfeksi atau umbi tua. Cendawan Phytophthora infestans menyebar melalui udara dan air.

Pengendalian yang bisa dilakukan adalah:
  1. Kultur teknis, menanan varietas tahan, penggunaan benih sehat atau tidak menggunakan benih dari pertanaman yang terserang.
  2. Pembersihan tanaman yang terserang dan dimusnahkan.
  3. Pengendalian secara biologi menggunakan agen hayati cendawan Trichoderma sp atau Glicladium sp dengan dosis penyemprotan 100 gr/10 liter air, ditambah dengan zat perekat.
  4. Pengendalian secara kimiawi dengan penyemprotan fungisida berbahan aktif Ziflo 90 WP dengan konsentrasi 2-4 g/l air.
Bagi anda yang membutuhkan agen hayati cendawan Trichoderma sp atau Glicladium sp, silahkan gunakan GLIOCLADIUM produksi Natural Nusantara.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar